KALEIDOSKOP AKPOL 2013
Perjalanan
seorang anak manusia yang berasal dari seluruh penjuru negeri ini,akan kita
renungkan kembali sesaat lagi.
Kami
hanyalah manusia biasa yang berusaha mengabdikan diri kepada bangsa,dan
Negara,INDONESIA.Harapan dan impian kami hampir menjadi nyata.Menjadi seorang
PERWIRA….
Kisah
ini dimulai dari langkah awal dengan pakaian hitam dan putih yang menjadi
kebanggaan kami. Kami adalah CATAR,CALON TARUNA. Kamilah generasi muda yang
bercita-cita untuk menjadi seorang taruna polisi. Berbekal semangat yang
membara,kami langkahkan kaki meninggalkan ayah dan ibu,kekasih tercinta,serta
kampung halaman yang sangat kami sayangi. Demi menuju AKADEMI KEPOLISIAN.
Meskipun
kami berhasil melewati rintangan di tempat dimana kami berasal,namun semua itu
belum cukup. Karena kami harus berjuang mengalahkan pemuda pemudi yang memiliki
tujuan yang sama,menjadi seorang TARUNA POLISI.
Setiap
hari kami giat berlatih mengasah kemampuan berpikir,kemampuan fisik,dan
kesigapan mental,demi menjadi seorang taruna.semuanya terasa begitu berat,namun
hal itu harus bisa dilewati demi mewujudkan cita-cita dan harapan kami,harapan
orang tua kami,dan harapan orang-orang yang mengenal kami.
Menjadi
seorang taruna,adalah satu-satunya kebanggaan yang sangat berarti bagi seorang
CATAR,karena hanya itulah pembuktian atas usaha dan kerja keras,atas
pengorbanan yang telah kita curahkan baik waktu,dan tenaga..,melatih kemampuan
fisik,bukanlah hal yang mudah.kami butuh motivasi,butuh usaha,butuh kerja
keras,sehingga semuanya bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya. Tak peduli
keringat yang mengucur,darah yang menetes,semua itu rela kami lakukan demi
menjadi seorang taruna. Bagi seorang CATAR,latihan yang sangat berat,takkan ada
artinya dan takkan lebih berarti dari pada sebuah jawaban yang manis,yang nanti
akan kita terima ketika pengumuman sebagai seorang taruna itu muncul.. kami yakin,dengan berlatih keras dan
bersungguh-sungguh kami bisa dan kami mampu untuk memenuhi impian dan cita-cita
kami sendiri,menjadi seorang TARUNA POLISI.
30
hari,telah kami lewati.kesuksesan pun berhasil kami dapatkan.CATAR,yang telah
berjuang keras,dengan segenap jiwa dan raga,akhirnya berhasil mendapatkan apa
yang mereka inginkan. YA…., kami berhasil menjadi seorang taruna. Anugrah pertama
yang kami dapatkan,adalah menjadi seorang CABATAR (CAlon BhayangkarA TARuna),
taruna paling junior di resimen korps TARUNA.Meskipun di hari pelantikan itu
kami belum mendapatkan cevron,masih menggunakan baju yang sangat
besar,penampilan yang sangat tidak menarik,bahkan orang tua kami pun tidak
mengenali siapa kami sesungguhnya.Tapi itu adalah hal yang sangat membanggakan
dan itu merupakan langkah awal atas perjuangan seorang taruna.
Badan
tegap,senjata di tangan,ransel di pundak,tubuh penuh keringat,itulah kami
selanjutnya.seorang CABATAR (CAlon BhayangkarA TARuna). Semua kegiatan yang
menguras tenaga,kami jalani sepanjang hari.senjata dan ransel,adalah pasangan
kami yang baru. Banyak yang berkata,kalau ransel dan senjata adalah pasangan
hidup seorang CABATAR. Meskipun berat,namun semua itu terasa begitu indah dan
menyenangkan ketika para pengasuh hadir di tengah-tengah kami. Kami mengagumi
sosok seorang pengasuh yang mampu memberi kami pelajaran,motivasi,dan teladan.
Pengasuh kami,terutama KADENTAR kami,berhasil menunjukan itu semua.beliau
selalu menekankan 3 karakter utama yang harus kami pegang teguh
JUJUR,DISIPLIN,dan TANGGUNG JAWAB. Meskipun ransel,helm,dan senjata selalu
menemani kami,namun semua itu tidak terlalu memberatkan ketika ribuan motivasi
muncul dari kata-kata beliau. Hanya semangat yang kami punya,hanya motivasi
yang membuat kami tetap hidup,dan hanya persahabatanlah yang membuat segalanya begitu sempurna.
Setiap
sore,setiap malam,kami selalu diberikan berbagai pemahaman yang baik,filosofi
yang membangun,dan cerita-cerita yang membangkitkan semangat kami.semua itu
keluar dari perhatian-perhatian yang disampaikan oleh KASATAR kami. Satu hal
lagi yang masih dan selalu kami ingat adalah” kita harus ingat identitas kita
sebagai bagian dari institusi ini,POLRI, tanamkan dalam hati sanubari,3
filosofi utama,DHARMA,BIJAKSANA,KSATRIA.”
*BRIGDATAR (BRIGADIR DUA TARUNA)
DIKDASBARA selesai, kami
benar-benar resmi menjadi seorang taruna. Dengan cevron di lengan,dengan evolet
dipundak,dan berbagai atribut ketarunaan resmi kami gunakan. Kami menjadi
benteng akademi,kami dituntut untuk mampu menjadi seorang taruna yang kuat baik
fisik,maupun mental. Kami dikenalkan pada kehidupan senior-junior, yang membuat
kami belajar tentang respect,urarki dan loyalitas. Meskipun berbagai cobaan
datang menghadang,kami tetap tegar menjalani itu semua. Bapak kami,KADENTAR
kami,selalu ada disaat kami menjalani hari-hari,seluruh pengasuh hadir
mendampingi kegiatan kami,semua hal-hal positif yang mereka punya,mereka
bagikan kepada kami.”tidak ada kata terlambat untuk berubah.” Kalimat itu
selalu ada didalam benak kami semua.”setiap manusia,pasti punya kesalahan.Dan
setiap manusia pasti memiliki kesempatan untuk berubah.”hal itu lah yang selalu
bapak tekankan kepada kami,taruna DETASEMEN 45/BUDI LUHUR BHAYANGKARA.
Kami
mulai mengaktualisasikan diri,mewujudkan ribuan imajinasi,menciptakan kreasi,bahkan ribuan
inovasi yang menembus batas tradisi yang tertutup oleh ruang dan waktu. Sebagai
seorang taruna yang fisioner dan berbeda,kami selalu ingin menjadi yang
terdepan. Bukan hanya didalam lembaga pendidikan yang kami banggakan,namun kami
juga ingin membawa lembaga ini jauh lebih maju sesuai dengan perkembangan
jaman. Kami berhasil menapaki puncak tertinggi di negeri paman
sam,berkomunikasi dengan masyarakat dunia,melalui kata, dan nada. Kami tidak
hanya berhasil memukau warga amerika dengan penampilan & cara pandang kami
tentang dunia. Namun kami juga berhasil memukau warga dunia lewat melodi dan
harmoni dari drum corps CENDRAWASIH yang menjadi kebanggaan akademi
ini.Keberhasilan itu juga berlanjut dengan berbagai jalinan kerja sama dengan
mahasiswa sehingga kami berhasil menyelenggarakan simposium yang membahana. Di
akhir perjalanan,kami membuktikan kepada masyarakat bahwa kami adalah
taruna-taruna yang fisioner dengan mengalahkan berbagai universitas terbaik
seINDONESIA dalam kompetisi menulis.
*BRIGTUTAR (BRIGADIR SATU TARUNA)
Perjalanan itu pun hampir
berakhir,kamilah sang taruna senior.Taruna dewasa.Taruna yang siap untuk
menjadi seorang PERWIRA POLISI. Tuhan menganugrahkan kami sebuah kesempatan
besar untuk melanjutkan pendidikan kesarjanaan setelah kami selesai
melaksanakan program ketarunaan.sungguh anugrah yang luar biasa,namun itu semua
akan sia-sia jika kami tidak menyikapinya dengan bijak. Kami juga harus memikul
tanggung jawab yang besar membawa nama baik institusi POLRI dalam PRASETYA PERWIRA
yang menjadi klimaks dari semua kerja keras kami. Kemampuan fisik,mental,harus
kami tingkatkan. Semuanya harus berjalan dengan baik,semua harus
sempurna,semua…….,harus MEMBANGGAKAN.
Tibalah saat-saat yang
menegangkan.hari,dimana jerih payah kami diukur dengan prasasti hitam diatas
putih. Legalitas kami pun hadir sudah.., YUDISIUM taruna tingkat 3 detasemen
BUDI LUHUR BHAYANGKARA, sudah usai…..
Benih
yang kami tanam selama kurang lebih 3 tahun,akhirnya menghasilkan buah yang
beraneka ragam. Namun semua itu menjadi sangat luar biasa ketika perbedaan itu
mampu menyatukan kami semua.karena bukan tingkatan yang kami pikirkan,bukan
posisi yang kami cari,persahabatan dan kebersamaan yang kami utamakan..
Penutupan pendidikan,baru saja
kita lewati.akhirnya kita pun mampu berdiri tegak,memandang tajam dan melalui
kerasnya tantangan yang kita hadapi dengan penuh semangat.
Terima kasih BAPAK,terima kasih
IBU,terima kasih KOMANDAN,terima kasih…., ADIK-ADIKKU. Kami bangga bisa menjadi
bagian dari lembaga ini. Selamat menjalani hari-hari baru rekan-rekan.selamat,
atas tanggung jawab baru yang nanti akan kita dapatkan.
Jayalah
selalu 45, Jayalah selalu BUDI LUHUR BHAYANGKARA. Jaga kekompakan dan
kebersamaan. Yang pernah kita ukir..,disini…,
Di lembaga ini…….,
AKADEMI
KEPOLISIAN……….
TECH
– TEAM
FOURTY FIVE